Penikmat musik Indie tentu tahu dengan band asal Indonesia yang satu ini, Payung Teduh. Munculnya band ini berawal dari dua orang sahabat bernama Mohammad Istiqamah (Is) dan Comi Aziz Kariko.
Mereka merupakan pemain musik Teater Pagupon yang gemar nongkrong di kantin Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Keduanya memang memiliki hobi bermain musik bersama, baik itu di kantin kampus maupun acara di luar kampus.
Payung Teduh sendiri terbentuk di tahun 2007 dengan formasi awal Is sebagai vokalis dan Comi sebagai kontra bass. Lalu, mereka mengajak Alejandro Saksakame (Cito) sebagai drummer tahun 2008 dan Ivan Penwyn sebagai pemain gitarlele tahun 2010.
Mohammad Istiqamah atau biasa disapa Is merupakan vokalis sekaligus gitaris dari Payung Teduh. Lahir di Makassar pada 24 Januari 1984. Is memang sudah terjun ke dunia permusikan saat dirinya masih kecil.
Dirinya sempat tidak lulus dari pendidikan formal di PNJ-UI. Akan tetapi, ia meraih beasiswa dan menempuh pendidikan di Yamaha Master Course Academy sampai lulus.
Sekarang ia menjadi instruktur vokal dan gitar di Yamaha. Hebatnya, Is pernah meraih AMI Award dengan nominasi Artis/Kolaborasi Soul/R&B/Urban terbaik.
Comi Aziz Kariko atau akrab disapa Comi lahir pada 24 Februari 1984. Ia merupakan pemain contra bass di Payung Teduh dan seorang dosen Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra Inggris.
Comi menempuh pendidikan S1 Sastra Inggris di Universitas Bina Nusantara dan S2 Cultural Studies di UI. Saat kecil, ia memang sudah menyukai musik, sampai diberikan hadiah oleh sang ibu berupa contra bass.
Alejandro Saksakame atau biasa dipanggil Cito, lahir pada 2 April 1984. Ia bergabung dengan band Payung Teduh pada 2008 sebagai drummer. Cito merupakan mahasiswa dari Universitas Padjajaran dan seorang desain grafis.
Di ranah permusikan, Cito sangat gemar dengan Dream Theater yang mana genre dari grup band tersebut sangat berlawanan dengan cara ia bermusik di Payung Teduh.
Ivan Penwyn atau biasa disapa Ivan, lahir pada 31 Desember 1985. Ia merupakan pemain gitarlele atau saxophone di Payung Teduh. Ivan juga seorang mahasiswa jurusan Ilmu Filsafat di UI. Di Payung Teduh, Ivan merupakan salah satu personil dengan karakternya yang pemalu.
Angin Pujaan Hujan menjadi lagu pertama yang memercikkan warna bagi musik mereka. Seiring waktu berjalan, muncullah berbagai lagu, diantaranya Kucari Kamu, Amy, dan Untuk Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan Payung Teduh.
Penghujung tahun 2010, Payung Teduh membuat album Indie pertamanya. Lalu, tahun 2013, merilis album studio kedua berjudul Dunia Batas dengan label Ivy League Music, yakni label musik Indie.
Adapun album Dunia Batas berisikan 8 lagu, diantaranya “Berdua Saja”, Payung Teduh “Menuju Senja”, “Untuk Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan”, “Rahasia”, “Angin Pujaan Hujan”, “Di Ujung Malam”, “Resah”, dan “Biarkan”.
Payung Teduh kembali mengeluarkan lagu berjudul Masa Kecilku di tahun 2015 dan Album Live and Loud di tahun 2016 dengan beberapa lagu di dalamnya, yakni Menuju Senja, Kucari Kamu, Biarkan-Resah, Di Ujung Malam, Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan Payung Teduh, Angin Pujaan Hujan, dan lainnya.
Di tahun 2017, Payung Teduh kembali mengeluarkan single berjudul Akad. Akad menjadi salah satu lagu yang banyak digandrungi khalayak sebab lirik Payung Teduh tersebut meninggalkan kesan romantis.
Lagu Payung Teduh Akad sangat tepat apabila Anda hendak menyampaikan perasaan dan menikahi sang pujaan hati.
Di bawah ini merupakan kunci gitar Payung Teduh berjudul Resah. Resah menjadi salah satu lagu yang sempat ramai dibicarakan sebab makna dari lirik lagu tersebut sangatlah kelam.
Lagu dengan judul Resah menjadi salah satu lagu Payung Teduh yang cukup populer. Lantaran lirik dan alunan musiknya yang membuat hati terenyuh serta chord payung teduh mudah dipelajari.
Itulah beberapa Informasi mengenai Band Payung Teduh, mulai dari Biodata personil Payung Teduh, Karya yang dimilikinya. Semoga membantu!
Mereka merupakan pemain musik Teater Pagupon yang gemar nongkrong di kantin Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI. Keduanya memang memiliki hobi bermain musik bersama, baik itu di kantin kampus maupun acara di luar kampus.
Payung Teduh sendiri terbentuk di tahun 2007 dengan formasi awal Is sebagai vokalis dan Comi sebagai kontra bass. Lalu, mereka mengajak Alejandro Saksakame (Cito) sebagai drummer tahun 2008 dan Ivan Penwyn sebagai pemain gitarlele tahun 2010.
Biodata Payung Teduh Band
Mohammad Istiqamah
Mohammad Istiqamah atau biasa disapa Is merupakan vokalis sekaligus gitaris dari Payung Teduh. Lahir di Makassar pada 24 Januari 1984. Is memang sudah terjun ke dunia permusikan saat dirinya masih kecil.
Dirinya sempat tidak lulus dari pendidikan formal di PNJ-UI. Akan tetapi, ia meraih beasiswa dan menempuh pendidikan di Yamaha Master Course Academy sampai lulus.
Sekarang ia menjadi instruktur vokal dan gitar di Yamaha. Hebatnya, Is pernah meraih AMI Award dengan nominasi Artis/Kolaborasi Soul/R&B/Urban terbaik.
Comi Aziz Kariko
Comi Aziz Kariko atau akrab disapa Comi lahir pada 24 Februari 1984. Ia merupakan pemain contra bass di Payung Teduh dan seorang dosen Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra Inggris.
Comi menempuh pendidikan S1 Sastra Inggris di Universitas Bina Nusantara dan S2 Cultural Studies di UI. Saat kecil, ia memang sudah menyukai musik, sampai diberikan hadiah oleh sang ibu berupa contra bass.
Alejandro Saksakame
Alejandro Saksakame atau biasa dipanggil Cito, lahir pada 2 April 1984. Ia bergabung dengan band Payung Teduh pada 2008 sebagai drummer. Cito merupakan mahasiswa dari Universitas Padjajaran dan seorang desain grafis.
Di ranah permusikan, Cito sangat gemar dengan Dream Theater yang mana genre dari grup band tersebut sangat berlawanan dengan cara ia bermusik di Payung Teduh.
Ivan Penwyn
Ivan Penwyn atau biasa disapa Ivan, lahir pada 31 Desember 1985. Ia merupakan pemain gitarlele atau saxophone di Payung Teduh. Ivan juga seorang mahasiswa jurusan Ilmu Filsafat di UI. Di Payung Teduh, Ivan merupakan salah satu personil dengan karakternya yang pemalu.
Karya Payung Teduh
Angin Pujaan Hujan menjadi lagu pertama yang memercikkan warna bagi musik mereka. Seiring waktu berjalan, muncullah berbagai lagu, diantaranya Kucari Kamu, Amy, dan Untuk Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan Payung Teduh.
Penghujung tahun 2010, Payung Teduh membuat album Indie pertamanya. Lalu, tahun 2013, merilis album studio kedua berjudul Dunia Batas dengan label Ivy League Music, yakni label musik Indie.
Adapun album Dunia Batas berisikan 8 lagu, diantaranya “Berdua Saja”, Payung Teduh “Menuju Senja”, “Untuk Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan”, “Rahasia”, “Angin Pujaan Hujan”, “Di Ujung Malam”, “Resah”, dan “Biarkan”.
Payung Teduh kembali mengeluarkan lagu berjudul Masa Kecilku di tahun 2015 dan Album Live and Loud di tahun 2016 dengan beberapa lagu di dalamnya, yakni Menuju Senja, Kucari Kamu, Biarkan-Resah, Di Ujung Malam, Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan Payung Teduh, Angin Pujaan Hujan, dan lainnya.
Di tahun 2017, Payung Teduh kembali mengeluarkan single berjudul Akad. Akad menjadi salah satu lagu yang banyak digandrungi khalayak sebab lirik Payung Teduh tersebut meninggalkan kesan romantis.
Lagu Payung Teduh Akad sangat tepat apabila Anda hendak menyampaikan perasaan dan menikahi sang pujaan hati.
Di bawah ini merupakan kunci gitar Payung Teduh berjudul Resah. Resah menjadi salah satu lagu yang sempat ramai dibicarakan sebab makna dari lirik lagu tersebut sangatlah kelam.
Lagu dengan judul Resah menjadi salah satu lagu Payung Teduh yang cukup populer. Lantaran lirik dan alunan musiknya yang membuat hati terenyuh serta chord payung teduh mudah dipelajari.
Itulah beberapa Informasi mengenai Band Payung Teduh, mulai dari Biodata personil Payung Teduh, Karya yang dimilikinya. Semoga membantu!
0 Komentar
Posting Komentar